Jason Mraz performing di Point Nepean pada 18 Maret, 2008 | ||
Latar belakang | ||
---|---|---|
Nama lahir | Jason Thomas Mraz' | |
Lahir | 23 Juni 1977 | |
Asal | Mechanicsville, Virginia | |
Genre | Cadas, Lagu pop, alternatif, blue-eyed soul | |
Pekerjaan | Penyanyi Pencipta lagu, Pemusik | |
Instrumen | vokalis, gitaris, mandolin, ukulele | |
Tahun aktif | 1999–sekarang | |
Perusahaan rekaman | Atlantic (2005-sekarang) Elektra (2002–2005) | |
Situs web | www.jasonmraz.com |
Sabtu, 27 November 2010
attention,please
Kamis, 18 November 2010
HIKMAH HARI RAYA IDUL ADHA
Ibadah qurban merupakan pendidikan keikhlasan dalam beramal. Seorang Muslim yang berqurban pada setiap tahunnya berarti ia telah melakukan sebuah latihan beramal yang diliputi oleh rasa ikhlas. Ikhlas dalam beramal merupakan salah satu kunci dalam beribadah qurban, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabiullah Ibrahim a.s.
Teladan Nabiullah Ibrahim a.s adalah merupakan sebuah contoh yang sangat monumental yang patut ditiru oleh generasi Muslim sepanjang zaman. Perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim a.s serta anak beliau Nabi Ismail a.s. yang berjuang menaklukkan godaan syaitan. Syaitan membujuk mereka supaya mengurungkan perintah Allah dengan tidak perlu menyembelih putera tersayang Ismail yang remaja belia yang diharapkan menjadi pengganti dan penerus cita-cita menegakkan dan mendakwahkan kalimat tauhid yang menjadi inti aqidah Islam.
Sejarah Nabi Ibrahim sudah seharusnyalah kita ketahui bersama dalam rangka memetik hikmah dari tauladan yang ditampakkan beliau. Sejarah yang paling penting yang patut kita contoh yakni sejarah kehidupan beliau bersama anaknya Ismail. Ketika Nabi Ibrahim menyampaikan titah ilahi yang disampaikan melalui mimpi, Nabi Ibrahim a.s.berkata “wahai ananda tercinta, sesungguhnya aku bermimpi di saat tidur, bahwa aku diperintah Allah menyembelihmu. Maka renungkanlah bagaimana pendapatmu tentang perintah Sang Maha Pencipta ini?” Ismail yang masih remaja menjawab dengan suara yang mantap, sebagaimana tersebut dalam firman Allah surah Ash-Shaff:102 yang artinya “wahai ayahanda tercinta, laksanakanlah perintah Allah itu, Insya Allah ayahanda menyaksikanku termasuk orang-orang yang sabar.”
Tidak mudah menyakini sebuah perintah melalui sebuah mimpi, apalagi iblis datang menggoda dalam upaya menggagalkan perintah tersebut. Namun petunjuk Allah jua yang menyebabkan keluarga Nabi Ibrahim a.s ini yakin seyakin-yakinnya akan kebenaran perintah ini datangnya dari Allah SWT.
Kalau bukan karena kecintaan Allah SWT dan keyakinan yang mendalam atas keagungan dan kebesaran serta rahmatNya, maka mustahil seseorang mampu mengorbankan sesuatu yang berharga yang merupakan milik satu-satuya yang dimilikinya. Inilah puncak kecintaan dan ketulusan kepada Allah, yang sekaligus merupakan bukti nyata Nabi Ibrahim a.s yang telah benar-benar lulus menghadapi ujian yang sangat serius dari Allah.
Kenyataan ini menjadi contoh teladan yang baik sekali bagi manusia dan kemanusiaan yang secara fitrah manusia itu cenderung kepada penghambaan diri hanya kepada Allah, yang dimanifestasikan dalam bentuk ibadah . Karena untuk kepentingan beribadah itulah manusia itu diciptakan oleh Allah. Dan dengan jiwa keibadahan itulah manusia mampu mencapai kesucian jiwa.
Keberibadatan kita sebagai manusia tidaklah semata-mata dicapai dengan ibadah makhdah. Ibadah juga terkandung makna hubungan yang sangat erat dengan manusia dan kemanusiaan. Atau bahkan juga hubungan dengan lingkungan. Itulah yang dengan secara gamblang diisyaratkan oleh Allah dalam Al Quran surat Ali Imron:122 yang artinya “mereka diliputi kehinaan dimanapun mereka berada, kecuali jika mereka berpegang pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia”.
Dari ayat di atas Allah SWT mengajarkan kita bahwa dalam pengagungan dzat Allah terletak kemuliaan dan kebahagiaan manusia. Bukan hanya kemuliaan dan kebahagiaan di akherat yang kekal abadi, yang untuk itu setiap mukmin diperintahkan untuk menyiapkan diri.
Ibadah qurban mengisyaratkan kepada kita bahwa kemampuan untuk berkorban sebagaimana yang diteladankan oleh keluarga Ibrahim a.s. Benar-benar untuk merealisasikan suatu perhatian manusia dan kemanusiaaan dengan saling tolong-menlong diantara sesama.
Tulisan ini setidaknya dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, keikhlasan dalam beribadah merupakan hal yang sangat esensial. Tanpa keikhlasan ibadah akan sia-sia belaka. Bagi mereka yan g berqurban tahun ini atau mungkin tahun-tahun sebelum dan akan datang, maka seyogyanyalah senantiasa ikhlas, agar amal tidak sia-sia. Kedua, kecintaan kita kepada Allah hendaknya melebihi segalanya. Jangan sampai karena anak, istri (wanita),harta dan jabatan membuat kita lupa kepada Allah, atau ingat akan tetapi tidak dinomorsatukan. Ini memang berat, tapi jika kita mampu, maka Allah SWT akan membalasNya dengan sesuatu yang besar pula –artinya Allah Maha adil. Ketiga, Kepatuhan seorang anak terhadap orang tuanya adalah merupakan hal yang sangat penting. Begitu pentingnya, sehingga Allah SWT memperlihatkan kepada kita sebuah pemandangan yang sangat indah, yakni sejarah penyembelihan orang tua terhadap anak kandungnya sendiri, yang mana sang anak “mempertontonkan” ketaatannya kepada kita semua.Sekarang ini, rasanya sangat sulit menemukan orang yang bermental sebagaimana yang diperlihatkan Nabi Ismail a.s. Yang ada yaitu adanya sebagian anak justru tega mendzlimi kedua orang tuanya, mengambil harta orang tuanya, membohongi dan seterusnya –walaupun masih lebih banyak anak yan taat dan berbakti. Oleh karena itu , tugas para pendidik –termasuk para ibu di rumah—untuk tetap istiqomah mencetak generasi-generasi ‘profetis’ dan qurani. Dan terakhir adalah ibadah qurban merupakan ibadah sosial. Dengan berqurban berarti kita sudah peduli dengan lingkungan sekitar kita, khususnya bagi mereka yang hampir sepanjang tahunnya tidak mampu menikmati daging –karena tergolong fakir atau miskin. Berqurban berarti ikut membantu beban penderitaan orang lain yang lagi kesusahan. Mungkin saatnyalah kita senantiasa berempati kepada sesama agar hidup ini penuh berkah dan arti bagi diri sendiri, orang lain dan tentunya bagi Allah SWT. Amin, dan selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H.
Teladan Nabiullah Ibrahim a.s adalah merupakan sebuah contoh yang sangat monumental yang patut ditiru oleh generasi Muslim sepanjang zaman. Perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim a.s serta anak beliau Nabi Ismail a.s. yang berjuang menaklukkan godaan syaitan. Syaitan membujuk mereka supaya mengurungkan perintah Allah dengan tidak perlu menyembelih putera tersayang Ismail yang remaja belia yang diharapkan menjadi pengganti dan penerus cita-cita menegakkan dan mendakwahkan kalimat tauhid yang menjadi inti aqidah Islam.
Sejarah Nabi Ibrahim sudah seharusnyalah kita ketahui bersama dalam rangka memetik hikmah dari tauladan yang ditampakkan beliau. Sejarah yang paling penting yang patut kita contoh yakni sejarah kehidupan beliau bersama anaknya Ismail. Ketika Nabi Ibrahim menyampaikan titah ilahi yang disampaikan melalui mimpi, Nabi Ibrahim a.s.berkata “wahai ananda tercinta, sesungguhnya aku bermimpi di saat tidur, bahwa aku diperintah Allah menyembelihmu. Maka renungkanlah bagaimana pendapatmu tentang perintah Sang Maha Pencipta ini?” Ismail yang masih remaja menjawab dengan suara yang mantap, sebagaimana tersebut dalam firman Allah surah Ash-Shaff:102 yang artinya “wahai ayahanda tercinta, laksanakanlah perintah Allah itu, Insya Allah ayahanda menyaksikanku termasuk orang-orang yang sabar.”
Tidak mudah menyakini sebuah perintah melalui sebuah mimpi, apalagi iblis datang menggoda dalam upaya menggagalkan perintah tersebut. Namun petunjuk Allah jua yang menyebabkan keluarga Nabi Ibrahim a.s ini yakin seyakin-yakinnya akan kebenaran perintah ini datangnya dari Allah SWT.
Kalau bukan karena kecintaan Allah SWT dan keyakinan yang mendalam atas keagungan dan kebesaran serta rahmatNya, maka mustahil seseorang mampu mengorbankan sesuatu yang berharga yang merupakan milik satu-satuya yang dimilikinya. Inilah puncak kecintaan dan ketulusan kepada Allah, yang sekaligus merupakan bukti nyata Nabi Ibrahim a.s yang telah benar-benar lulus menghadapi ujian yang sangat serius dari Allah.
Kenyataan ini menjadi contoh teladan yang baik sekali bagi manusia dan kemanusiaan yang secara fitrah manusia itu cenderung kepada penghambaan diri hanya kepada Allah, yang dimanifestasikan dalam bentuk ibadah . Karena untuk kepentingan beribadah itulah manusia itu diciptakan oleh Allah. Dan dengan jiwa keibadahan itulah manusia mampu mencapai kesucian jiwa.
Keberibadatan kita sebagai manusia tidaklah semata-mata dicapai dengan ibadah makhdah. Ibadah juga terkandung makna hubungan yang sangat erat dengan manusia dan kemanusiaan. Atau bahkan juga hubungan dengan lingkungan. Itulah yang dengan secara gamblang diisyaratkan oleh Allah dalam Al Quran surat Ali Imron:122 yang artinya “mereka diliputi kehinaan dimanapun mereka berada, kecuali jika mereka berpegang pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia”.
Dari ayat di atas Allah SWT mengajarkan kita bahwa dalam pengagungan dzat Allah terletak kemuliaan dan kebahagiaan manusia. Bukan hanya kemuliaan dan kebahagiaan di akherat yang kekal abadi, yang untuk itu setiap mukmin diperintahkan untuk menyiapkan diri.
Ibadah qurban mengisyaratkan kepada kita bahwa kemampuan untuk berkorban sebagaimana yang diteladankan oleh keluarga Ibrahim a.s. Benar-benar untuk merealisasikan suatu perhatian manusia dan kemanusiaaan dengan saling tolong-menlong diantara sesama.
Tulisan ini setidaknya dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, keikhlasan dalam beribadah merupakan hal yang sangat esensial. Tanpa keikhlasan ibadah akan sia-sia belaka. Bagi mereka yan g berqurban tahun ini atau mungkin tahun-tahun sebelum dan akan datang, maka seyogyanyalah senantiasa ikhlas, agar amal tidak sia-sia. Kedua, kecintaan kita kepada Allah hendaknya melebihi segalanya. Jangan sampai karena anak, istri (wanita),harta dan jabatan membuat kita lupa kepada Allah, atau ingat akan tetapi tidak dinomorsatukan. Ini memang berat, tapi jika kita mampu, maka Allah SWT akan membalasNya dengan sesuatu yang besar pula –artinya Allah Maha adil. Ketiga, Kepatuhan seorang anak terhadap orang tuanya adalah merupakan hal yang sangat penting. Begitu pentingnya, sehingga Allah SWT memperlihatkan kepada kita sebuah pemandangan yang sangat indah, yakni sejarah penyembelihan orang tua terhadap anak kandungnya sendiri, yang mana sang anak “mempertontonkan” ketaatannya kepada kita semua.Sekarang ini, rasanya sangat sulit menemukan orang yang bermental sebagaimana yang diperlihatkan Nabi Ismail a.s. Yang ada yaitu adanya sebagian anak justru tega mendzlimi kedua orang tuanya, mengambil harta orang tuanya, membohongi dan seterusnya –walaupun masih lebih banyak anak yan taat dan berbakti. Oleh karena itu , tugas para pendidik –termasuk para ibu di rumah—untuk tetap istiqomah mencetak generasi-generasi ‘profetis’ dan qurani. Dan terakhir adalah ibadah qurban merupakan ibadah sosial. Dengan berqurban berarti kita sudah peduli dengan lingkungan sekitar kita, khususnya bagi mereka yang hampir sepanjang tahunnya tidak mampu menikmati daging –karena tergolong fakir atau miskin. Berqurban berarti ikut membantu beban penderitaan orang lain yang lagi kesusahan. Mungkin saatnyalah kita senantiasa berempati kepada sesama agar hidup ini penuh berkah dan arti bagi diri sendiri, orang lain dan tentunya bagi Allah SWT. Amin, dan selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H.
Rabu, 03 November 2010
M.I.M
Jason Mraz lyrics - Make It Mine-wijaya
Wake up everyone How can you sleep at a time like this Unless the dreamer is the real you Listen to your voice The one that tells you to taste past the tip of your tongue Leap and the net will appear I don't wanna wake before The dream is over I'm gonna make it mine Yes I, I know it I'm gonna make it mine Yes I'll make it all mine I keep my life on a heavy rotation Requesting that it's lifting you up, up, up, and away And over to a table at the Graditude Café And I am finally there And all the angels they'll be singing I, la la la I, la la la I, la la la la love this Well I don't wanna break before The tour is over I'm gonna make it mine Yes, I, I'll own it I'm gonna make it mine Yes, I'll make it all mine And timing's everything and this time there's plenty I am balancing Careful and steady And reveling in energy that everyone's emitting Well, I don't wanna wait no more Oh, I wanna celebrate the whole world I'm gonna make it mine Oh yes I'm following your joy I'm gonna make it mine Because I, I am open I'm gonna make it mine That's why, I will show it I'm gonna make it all mine Gonna make, gonna make, gonna make Gonna make it, make it, make it mine Oh my, yes I'll make it all mine |
Langganan:
Postingan (Atom)